- Diposting oleh : yadhi
- pada tanggal : November 20, 2025
Pada Lomba Debat Bahasa Indonesia, hadir sebagai juri: Farida Aryanti, S.Pd, Putri Juhri Ningsih, S.Pd, dan Siti Ainun Jariah, M.Pd. Adapun mosi yang diperdebatkan antara lain:
1. Tes Kompetensi Akademik (TKA) sebaiknya diganti dengan portofolio dalam menentukan kualitas calon siswa/mahasiswa.
2. Dewan ini percaya bahwa pariwisata harus menjadi prioritas dalam pembangunan daerah.
3. Pemerintah seharusnya memprioritaskan pengembangan teknologi dalam negeri daripada impor teknologi asing.
Sementara itu, Lomba Debat Bahasa Inggris dinilai oleh Feny Dwi Fahmiati, S.Pd, Nurrahmi Asnaeni, M.Pd, dan Jufri, S.Pd. Topik debat yang diangkat meliputi:
1. That the government is not serious yet in combating corruption in Indonesia.
2. That competitive sports are more important than recreational sports for public health.
3. Social media is a tool for better social connection, not a threat to privacy.
Pembina debat Bahasa Inggris, Fenny Dwi Fahmiati, S.Pd, menyampaikan harapan besarnya terhadap kegiatan ini. Ia menekankan bahwa ajang debat bukan sekadar kompetisi, tetapi sarana bagi siswa untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, menyusun argumen, serta memperluas wawasan.
Dalam pernyataan, Fenny menegaskan bahwa debat dapat memotivasi siswa untuk terus berkembang:
“Semoga lomba debat ini menjadi motivasi bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan berargumentasi serta memperluas pengetahuan di berbagai bidang—sosial, ekonomi, olahraga, politik, dan lainnya. Debat membuka peluang bagi anak-anak untuk memahami banyak sudut pandang dan memperkuat potensi mereka.”
Kegiatan debat ini diharapkan mampu menjadi wadah pengembangan karakter dan kompetensi berpikir kritis bagi seluruh peserta didik, sejalan dengan semangat Dies Natalis ke-64 SMAN 1 Kota Bima.
Editor: Pubertas Sman1Kobi


